tak pernah aku mengerti
apa yang kini ku rasakan
kegelisahan hatiku saat ini
ku masih merindukanmu
walaupun kini ku tlah bersamanya
tak pernah mampu ku coba lupakanmu
M: “Itu yang aku rasakan, aku juga ga
tau kenapa baru sekarang terjadi”
D: “Tapi kamu dah punya istri mas”
M: “Aku tau!, aku hanya mencoba tuk
jujur, memang ini salah, siapapun,
bahkan tuhanpun akan berkata ini
salah, tapi siapa yang membuat
rasa ini? aku sudah mencoba
untuk menepisnya, tapi semakin
aku buang rasa itu semakin ada
dan mendekat, Seperti kata2 yg
slalu kudengar. Kita harus selalu
berkata jujur walaupun pahit,
sebelum aku ungkapkan semua ini
pun aku sudah merasa sakit
terlebih dahulu,tapi itu tadi, aku
hanya berusaha jujur, tanpa
variable memanfaatkan, aku hanya
ingin kau tau bahwa aku sayang
kamu.”
D:“Jadi kamu menyesal dengan
pernikahan kamu?”
M:“Aku tidak pernah menyesal dengan
semua yg terjadi dalam hidup aku,
begitu juga dengan rasaku
terhadapmu walaupun ini salah dan
tidak satupun yang membenarkan,
tapi aku berusaha menyikapinya dg
positif dan berusaha agar tidak ada
pihak yg dirugikan termasuk kamu
dan istriku, karena satu…, aku
hanya ingin jujur walaupun ini sakit
dan menyakiti”. Dan satu
pertanyaan yang aku sangat ingin
tau jawabannya…apakah
perasaanmu sama dg ku? aku tak
akan dan tak boleh berharap banyak,
aku cuma ingin tau itu.”
D:“Aku ga tau mas, aku bingung, maaf
aku belum bias menjawabnya”
M:“aku tidak bermaksud membuatmu
pusing dan memikirkan hal ini, aku
tidak ingin membuat hidupmu
resah, sekali lagi aku tidak ada
maksud negative, aku hanya ingin
jujur, tanpa meraih apa yg aku
inginkan.Memang cinta tak harus
memiliki. Aku tau itu. Aku minta
maaf buat semuanya, walau jujur ku
itu salah tapi itu yg kurasa dan aku
tak pernah menyalahkan siapapun
termasuk Sang Pencipta rasa ini.
Entahlah……”
Diangkat dari kisah nyata sahabatku
Sobat semoga apa yg kau rasa tak membuat hidupmu jadi tak berasa
adeksetiawati
mas indra, itu kisah nyata sahabat ato pribadi
tapi akupun pernah berada diposisi itu, tapi bedanya aku belum punya suami jadi mungkin kata orang “masih sah-sah aja” he..he..he..
devino
selingkuh secara emosi atau perasaan,, menurutku hal ini lebih berbahaya dari sekedar selingkuh fisik,,
salam kenal ya Ndra,,
blogmu aq link ya,,
Sayap KU
Lagu ungu ini memang dalem yah, Ade sering menyanyikannya dengan dawai gitar Ade … anyway, makanya jangan suka berbagi cinta, jadi bingung kan? Gelisah tepatnya !!
-Ade-
hadi arr
Bung Indra, bilang sama kawan mu itu, “rumput tetangga akan selalu nampak lebih hijau” (karena liatnya dari jauh). Makanya sering-seringlah menyirami tanaman kita dengan cinta yang tulus, semua akan berlalu seiring berjalannya waktu, yaqin.
Ping-balik: Dilema II « Indra ganteng blog
Ping-balik: Boring Day « Indra ganteng blog
Ping-balik: Dilema IV « Indra m2s blog
rozz08
salam kenal semua….
berbeda dengan aku…, aku yakini kalo aku tak kan bisa selingkuh selama intensitas ketemu anak dan istri sering sekali, artinya menyirami rumput sendiri setiap saat, setiap waktu, setiap keinginan dan dengan penuh hasrat sendiri jauh lebih baik dan pastinya akan selalu segar dan enak dipandang…
lalu bagaimana halnya bila sang penyiram rumput harus merantau jauh…? jarang ketemuan…?
pastinya saling percaya ajalah…
RaiN
aku… sedang mengalaminya… yah… sebuah dilema yang benar-benar mirip dengan kisah tersebut.
E.Latif
Kita ngak tahu kenapa perasaan sayang dan cinta itu datang, ketika semuanya tidak memungkinkan kita bersatu. Cinta datang bisa kapan saja, dimana saja dan pada siapa saja. Pengalaman aku, kita lebih mudah untuk memulainya dan sangat sulit untuk mengakhirinya. bahkan hingga kini aku tak sanggup, tak mampu untuk menghentikan dan membendung perasaan itu.
Aku benar-benar menyanyangi dan membutuhkan dia. Ada energi lain ketika aku bersamanya. Aku tahu ini salah. Aku sadar bahwa semuanya pasti akan berakhir. Tapi kenapa aku gak bisa menerima kenyataan, akalu dia harus kembali sepenuhnya ke suaminya. Aku tahu, dia begitu sayang dan cinta ama aku. bahkan lebih dari yan diarasakan ke suaminya.
Aku sendiri berusaha untuk mengakhiri semuanya, dan kembali ke kehidupan aku bersama keluarga dan anak-anak aku. tapi ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Rasa itu begitu kuat mencengkeram hati dan pikiranku. Aku gak bisa kehilangan dia, aku gak sanggup hidup tanpa perhatian dia. Aku betul2 membutuhkan dia. Meski aku sadar aku gak mungkin memiliki dia seutuhnya…mohon masukannya
edi.latif@gmail.com