Semalam aku mendapat sms dari M, fikiranku langsung tertuju pada blog-ku ini, wah…pasti bakal ada postingan cerita bersambung baru berjudul Dilema nih….

Setelah janjian ketemuan disebuah warung, ditemani rintik hujan gerimis, segelas kopi susu dan gorengan anget M pun bercerita :

 

M : “Lo gak tau bro, sudah 3 minggu D pulang kampung?”

 

Apa peduli gue sama lo kalau dia pulang kampung?, dia bukan ade gue dan lo ada istri lo yang siap menemani lo setiap saat” Aku langsung ketus ketika dia memulai cerita tentang D.

 

M : “jangan begitu bro, lo tau lah semuanya, gak perlu pake ngotot gitu, gue Cuma pingin lo dengerin aja cerita gue, tanpa harus mengomentari dan marah2 kayak gitu, Please….Dan lo gak perlu merasa berdosa karena menutup-nutupi kebohongan gue dan membiarkan teman lo ini dijalan yang gak bener, gue tanggung semua dosanya” .

 

“Tau dari mana kalo gue ga ikut dosa dan semua dosa itu buat lo?” Aku masih singit.

 

M :”Tenang bro, mudah2an Tuhan mendengar doa gue, biar dosa ini gue tanggung semua”

 

“Orang mah minta diampuni dosa, ini malah minta dosa, Aneh” sela ku sambil tersenyum.

“OK, gue dengerin lo” tambahku.

 

M :”D pulang kampung, semalam dia telepon gue panjang dan lebar, ga tau balik lagi kesini atau ga, katanya belum ada kepastian balik ke Jakarta dari kakeknya, soalnya dikampung masih repot setelah nikahan kakaknya. Dan gue terus terang kangen sama dia, tapi juga lama-lama takut kebohongan gue ketahuan istri gue, dan ingin gue akhiri semua ini…..

 

“Lah itu gue dukung!!!”. Potongku langsung tanpa basa-basi.

 

M :”tunggu dulu bro, belum selesai”.

 

 Aku hanya diam manggut-manggut

 

M :”Gue ingin akhiri semuanya tapi takut mengungkapkannya, walaupun D sudah menawarkannya.”

 

Ini petikan pembicaraan M dengan D.

 

D :”mas, aku belum tau kapan balik ke Jakarta, dan aku terus terang tambah bingung, disisi lain aku ingin bertemu mas, disisi lain aku betah disini, dan aku semakin takut untuk melanjutkan semua kisah kita.”

 

Dengan senyum masam M  berbicara didalam hati “sebenarnya aku juga ingin mengakhiri, tapi bibir ini tak sanggup untuk mengatakannya, entah takut mengucap, atau takut membuat salah satu dari hati kita akan sakit.”

 

D :”kok diam mas?, aku Cuma butuh jawaban, ya atau tidak?”

 

M :”Ya atau tidak untuk apa?”

 

D :”Kita akhiri semuanya, aku tidak mau terus-terusan berbohong dan menyakiti orang lain, apa lagi aku wanita, aku tau apa yang akan istri mas rasakan seandainya mengetahui kebohongan kita.”

 

M :” Terserah kamu, aku siap menerima apapun keputusan kamu, walaupun bila kita harus berpisah, itu sangat menyakitkan hati, dan aku tau bila kita terus bersama akan ada yang lebih merasa sakit.”

 

D :“Aku juga sakit mas, dari awal kita jumpa aku sudah merasa sakit, kenapa semua ini harus terjadi, ini memang kekhilafan dan kenaifan aku sebagai manusia, yang hanya mengutamakan ego, tanpa merasakan perasaan orang lain, aku tidak mau terus menyakiti sesama wanita, lebih baik aku yang sakit.

Maafin aku mas, jika selama ini aku menyusahkan mas, dan membuat istana kecil mas  yang menurutku membahagiakan menjadi kacau dan rusak. Aku tidak mau terus merusaknya,  bangun kembali mas puing2 istana bahagia mas yang aku runtuhkan.

 

M :”cukup!, aku sudah tau jawabannya. Ok, kita sudahi semuanya, aku terima, walupun kamu tau apa yang aku rasakan saat ini. Aku coba untuk melupakan kisah kita, tapi aku minta satu hal saja.

Aku tau kamu sulit untuk keluar dari istanamu di Ngayogyokarto sana, tapi aku mohon besok minggu kamu keluar walaupun hanya sebentar saja. Tapi harus hari minggu dan sesudahnya, jangan hari sebelumnya, aku minta kamu buka blog nya mas indra dan kamu buka halaman yang berjudul Dilema, itu saja.

Selamat tinggal kasih… jika kita tidak bertemu disini, mungkin dialam berbeda Tuhan akan mentakdirkan lain……

 

Klik……..

 

Kembali kewarung kopi bersama aku dan M.

 

M :”jadi gue mohon bro, sebelum hari minggu, lo tulis cerita gue yang terakhir, dan gue titip sesuatu ke lo buat D, semoga dia  selalu ingat gue, please…

 

Aku hanya mengangguk menerima titipan dari M.

 

Ini titipannya

 

Tamat