aac_de_movie.jpg    Tulisan ini tidak bermaksud menyaingi postingan tentang AAC di blog yang lain, tapi murni karena rasa penasaran saya ingin menulis tentang film Ayat-Ayat Cinta. Sejak sebelum tayangan perdana pebruari lalu film ini mendapat banyak sorotan, bahkan lebih booming dari novel nya, walaupun sebagian orang berpendapat lebih bagus novel dari pada filmnya, terus terang saya belum pernah menonton apa lagi membaca novelnya. Mungkin karena terlalu ramainya orang membicarakan dan ribut soal film ini menjadikan saya sedikit jengah untuk ikut-ikutan, walaupun pada akhirnya saya penasaran dan menerbitkan postingan ini. banyak orang berpendapat tentang Ayat-Ayat Cinta ada, ada yang kurang berminat, ada yang mencatat jumlah penonton dan pendapatan film AAC, ada yang beranggapan film ini mengandung kontroversi, lebih bagus film lain, tanpa klimaks penuh, dan lain sebagainya. Diluar dari semua pendapat-pendapat itu, saya mempunyai catatan sendiri tentang AAC, pertama: khalayak dibuat heboh sebelum penayangan perdana film ini di bioskop, kedua: banyaknya penonton sehingga setiap 21 membuka khusus 2 studio untuk penayangan film AAC, ketiga dan paling lucu menurut saya, kepala personalia di perusahaan tempat saya bekerja beliau satu-satunya orang yang tidak pernah ke bioskop sampai penasaran dan ikutan nonton sepulang jam kantor, dan tragisnya keesokan harinya beliau sakit dan harus dirawat, yang ini wallahu a’lam beliau sakit bukan karena film AAC atau karena sebab yang lain. Di satu sisi film AAC mendapat sorotan yang positif, memuji, mengacungi jempol, ingin nonton lagi, dan membanggakan karena bernuansa islami, tapi disisi lain ada yang kurang suka, kontroversi, ceritanya ngambang, tidak sesuai dengan koridor islami, mengatas namakan jilbab dan sebagainya, hal ini yang membuat aku penasaran ingin menulisnya tapi tidak penasaran untuk menontonnya. Sebenarnya ada apa dengan film AAC ini? Apa yang disuguhkan, bagai mana isi pesan dari ceritanya? apa yang menjadi kontroversi? Ada yang Tahu?