Melanjutkan tulisan sebelumnya, sekaligus melanjutkan kesedihan dan kekecewaan tentunya melihat kenyataan Tim Uber Indonesia tidak berdaya dihadapan Tim Cina, walaupun secara target Tim Uber Indonesia telah melampauinya bahkan lebih. Asa terakhir itu ternyata pupus dan redup hanya dalam waktu 3 pertandingan. Tertutup sudah harapan Indonesia untuk mengawinkan Piala Thomas dan Uber. Kekalahan yang diderita pun sama dengan skor 3-0 walau beda babak antara Tim Thomas dan Tim Cina, persamaannya adalah sama2 kalah telak dari Tim kulit kuning korea dan cina.

Tim Uber cina sudah memastikan diri mempertahankan Piala sejak hari sabtu kemarin, dan Tim Thomas cina semalam juga memastikan sebagai juara dengan mengalahkan Tim satu rumpun Korea Selatan dengan skor 3-1.

Apa yang diharapkan dari Tim Indonesia? hanya berbenahkah?, meningkatkan kualitas, mencari bibit baru, menambah jam terbang dan latihan khusus, mendobrak motivasi, atau menanamkan rasa kebangsaan?

Dalam rangka 100tahun memperingati Hari Kebangkitan Nasional ternyata Indonesia belum sepenuhnya bangkit, entah itu dalam bidang Olah Raga, Ekonomi, Sosial, Politik dsb. Yang akan bangkit sepertinya hanya Harga BBM (baca: BBM Naik). Peluang BBM naik 90%, gak jadi naik 10%, biasanya… Jadi… siap tidak siap bersiaplah.