Selasa 20 Mei 2008 kemarin 20 orang dari kantor kami termasuk saya mengikuti gerak jalan tepatnya jalan santai yang diadakan oleh ESQ bersama FKA (Forum Komunikasi Alumni)nya dalam rangka memperingati 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional dengan tema “Refleksi 100th Kebangkitan Nasional Menuju Indonesia Emas 2020”. Start dilakukan dari Menara 165 gedung Elnusa Dihadiri sekitar 5000 peserta mungkin lebih, karena saat barisan pertama sampai pada garis finish masih ada peserta yang baru datang. Berbarengan dengan itu di Senayan tepatnya di gelora Bung Karno sedang diadakan acara yang sama memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional yang dihadiri oleh SBY dan acara berlangsung hingga malam hari.
Tujuan awal gerak jalan ini dan acara di Senayan yang pertama jelas memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional yang merujuk pada tanggal berdirinya BO (Boedhi Oetomo) 20 Mei 1908, yang bertujuan memersatukan bangsa Indonesia dari keterpurukan dan penjajahan. Diera sekarangpun Indonesia sedang terpuruk Indonesia dianggap sebagai bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain dan dijajah walupun tidak secara langsung serta mengalami ancaman seperti infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari Luar negeri walaupun bukan dengan perang angkat senjata. Tapi dari segi lain , ekonomi, sosial, budaya, dan sebagainya. Apa tujuan sebenarnya dari Kebangkitan Nasional ini? Kata Pemerintah adalah “Menuju Indonesia Yang lebih maju” realitanya?? Maju dibidang apa? Yang kita dengar sekarang adalah hampir semua aspek mengalami kemunduran, bukan kemajuan. Lalu siapa yang disalahkan? Pemerrintahkah, rakyatkah?. Justru di sela peringatan ini rakyat Indonesia dibuat kebat-kebit dengan kebijakan kenaikan harga BBM awal Juni nanti, apakah itu awal dari Kebangkitan Nasional?.
Sanggupkah Indonesia bangkit? atau makin terpuruk, dan apakah Indonesia dapat menuju era keemasan seperti yang diperjuangkan oleh ESQ dengan slogan “menuju Indonesia Emas 2020” bisa tercapai? semoga. Perubahan bukan dari siapa-siapa, tapi perubahan harus diawali dari sendiri, berusaha berubah menjadi lebih baik, menuju kearah yang lebih maju.