Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi AKu

Monthly Archives: Juni 2008

Ujian Nasional tingkat SMA/SMK sudah usai, menyisakan berbagai macam kisah, ada yang menangis bahagia karena telah lolos dari lubang jarum, ada yang menangis karena benar-benar masuk kedalam lubang itu dengan kata lain tidak lulus.

Setelah berbagai macam cerita diatas, kini lulusan SMA sederajat dihadapkan pada permasalahan baru, yaitu dimana mereka akan melanjutkan Pendidikan?, saya yakin sebagian besar dari mereka menginginkan masuk ke PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Tapi apa masalah yang mereka hadapi?, mayoritas yang masuk PTN adalah Anak-anak yang memiliki orang tua tingkat ekonomi nya menengah keatas. Kenapa?, faktanya bulan Mei-Juni kemarin telah diadakan UMB (Ujian MAsuk Bersama) yang diadakan 5 PTN, yang tergabung dalam UMB adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Awalnya mereka harus mengeluarkan biaya formulir yang lumayan ….., dari mulai antrian panjang, sampai harus mengikuti tes bersama yang jauh dari tempat tinggal. Akhir Juni ini kembali digelar tradisi di Indonesia, yaitu Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia, dari pengamatan saya Ujian ini telah beberapa kali berganti nama, jaman dulu seingat saya ujian ini bernama SIPENMARU (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru), sekitar tahun 2000-an berganti lagi UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), sekitar tahun 2005 era SBY berganti menjadi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), dan di tahun ini kembali berganti nama menjadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).

Apa tujuan dari pergantian nama tersebut? apa karena pergantian Menteri Pendidikan, atau pergantian Presiden? atau untuk sekedar penyegaran? apa yang disegarkan? toh didalam nya sama, Pemerintah tetap menjunjung Tinggi UUD (Ujung Ujungnya Duit), sebagian besar mayoritas menengah keatas yang bisa melanjutkan Pendidikan ke PTN, mulai dari pendaftaran yang ribet dan penuh biaya, belum persyaratan ini dan itu, Kontras sekali dengan pendaftaran SMP dan SMA Negeri, para orang tua berduyun-duyun dan berebut memasukkan anak mereka ke Sekolah SMP dan SMA Negeri dengan alasan lebih murah (kualitas juga tentunya) dengan menomor duakan Sekolah swasta walaupun favorit.

Apakah perlu diiyakan kalau pendidikan di Indonesia itu memang mahal? apa yang dicari Pemerintah dengan Proyek UN dan SNMPTN nya?


Amir duduk termenung mengingat-ingat kembali kejadian yang kemarin menimpanya, dia pun tak habis pikir atas kejadian itu, dalam benaknya selalu terngiang pertanyaan, “Kok dia jadi seperti itu ya ?” dan gumaman itu yang terdengar oleh ku saat kudekati dia dan duduk dikursi didepannya. “Kenapa mir ?” tanyaku, “tidak” jawabnya singkat, “aku cuma heran dan terkejut, kenapa ya dia bisa berubah secepat itu ?” lanjutnya. “Siapa?, Rina?” tayaku. Dia hanya mengangguk perlahan. “Cerita lah” tegasku.

Dia pun menceritakan perihal kejadian yang dialaminya. Dia mempunyai teman perempuan, namanya Rina dan itu sepengetahuanku. Mereka bekerja dalam satu divisi yang sama, setahuku Rina dekat sekali dengan Amir walaupun pangkat mereka beda satu tingkat saja, lebih tinggi Rina dibanding Amir dan itu dikarenakan Rina lebih lama bekerja dari pada Amir, tapi itu tidak membuat keakraban dan kedekatan mereka terganggu walaupun mereka hanya sebatas (TTMTK) teman tepi mesra tanpa komitmen, tetapi mereka terlihat klop dan mesra tiap saat. Dari nonton bareng, makan bareng, sampai pulang dan berangkat kerja bareng. yang belum cuma bobo bareng.

Sudah sebulan ini Rina diangkat menjadi kepala bagian didivisinya, perbedaan mulai dirasakan oleh Amir, yang dulu mereka selalu kemana-mana bersama sekarang terlihat jarang, dikarenakan Rina terlihat lebih sibuk dari biasanya, mungkin itu bisa Amir maklumi, tapi sikap menjaga imej dan terkesan ingin lebih dihormati yang membuat Amir berpendapat bahwa Rina mengalami perubahan seiring kenaikan jabatannya. Susah diajak pulang dan berangkat bersama, apa lagi nonton dan makan-makan, dalam kesehariannya pun mereka jarang terlihat komunikasi seperti dulu. “kamu tau kan seberapa dekat dan ramahnya Rina dengan ku?” tanyanya, aku hanya mengangguk, “tapi sekarang, jangan kan aku ajak pergi, setiap berpapasan pun dia hanya tersenyum dan itu pun seolah-olah aku benar-benar bawahannya, walaupun memang saat ini pangkatku lebih rendah darinya, dan yang paling bikin aku remuk, cara bicara dia padaku seolah-olah aku ini seorang OB atau pesuruh yang bisa seenaknya dia perintah-perintah tanpa memandang aku ini siapa. Dan puncaknya kemarin ketika aku disuruh BIG BOS pergi kekantor cabang tapi aku disuruh pinjam mobil Rina dia dengan enteng berkata : “kalau pulangnya kesorean mendingan kamu antar mobil kerumah ya, tapi jangan lupa harus dalam keadaan bersih !” Amir mulai ber api-api. akupun menepuk2 bahunya dengan tujuan agar dia lebih tenang. “sabar bro, diakan cuma teman mu bukan calon istrimu”, lanjutku. “justru karena dia teman ku, teman dekatku” jelasnya. Apakah pangkat bisa secepat itu merubah sifat seorang teman?

Aku hanya bisa menarik nafas dan mengangkat bahu…


Menyusul peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei kemarin, maka saya nyatakan bahwa postingan ini telat! (Biarin deh yang penting enjoy).

Menurut majalah LM3 (Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok) yang aku dapatkan Rabu kemarin di Kantor LM3 Komplek Duta MAs Blok D2 No.02 Jl.Fatmawati Raya Jakarta Selatan, ada 10 Presiden AS menjadi korban rokok.

1. John Adams

Presiden AS kedua merokok sejak usia 8 hingga usia 70 tahun, beliau dinasihati oleh Dr. Benjamin waterhouse agar berhenti merokok dengan cara mengiriminya tulisan tentang bahaya merokok. Adam membacanya dan menyesal menjalani kebiasaan buruk tersebut.

2. Andrew Jackson

Presiden AS ke 7, menderita sakit kepala parah akibat merokok. Diperkirakan meninggal karena gagal jantung setelah menderita sesak nafas diawal tahun 1845. Awal April kedua kaki membengkak disusul tangan dan pinggang. Sejak itu beliau tidak bisa berbaribg lurus dan rata selama beberapa bulan, harus dibantu dengan meletakkan bantal di ranjang dan kursinya.

3. Ulysses S. Grant

Presiden AS ke 18 ini sangat menyukai cerutu, menghabiskan 20 batang cerutu sejak terbit matahari hingga terbenam. Menderita kanker tenggorokan dan meninggal tahun 1885.

4. Chester Arthur

Presiden AS ke 21ini merupakan perokok berat, para ahli bedah mendiagnosa suatu penyakit ginjal yang diberi nama penyakit Bright’s. Terdeteksi penyakit jantung dan meninggal pada tanggal 18 November 1886 akibat pendarahan di otak.

5. Benjamin Harrison

Presiden AS ke 23, perokok cerutu sejak tahun 1847. Orang tuanya pernah menyuruhnya berhenti tapi tidak berhasil. Tahun 1990 menderita flu, dua hari kemudian menderita demam panas tinggi serta sakit disekujur tubuhnya. Dia juga mengalami sesak nafas dan jantungnya berdetak cepat. Dia didiagnosa menderita Pneumonia dan meninggal dipelukan istrinya.

6. Grover Cleveland

Presiden AS ke 22 ini juga penggemar cerutu, Dia merasakan sesuatu yang kasar di langit2 mulut sebelah kirinya yang kemudian didiagnosa sebagai kanker, dan terpaksa menjalani operasi rahang. Dia juga menderita Gout dan terlihat pincang saat menghadiri pemakaman Ulysses Grant. Penyakit Gout ini menetap hingga akhir hayatnya.

7. Warren Harding

Presiden AS ke 28 ini pengguna tembakau segala bentuk. Cerutu, pipa, cangklong rokok sampai tembakau kunyah. mempunyai masalah dengan jantung dan sering mengalami sakit disekitar perut pada tahap lanjut penyakit jantungnya. Meninggal pada tahun 1923 karena serangan jantung.

8. Dwight Eisenhower

Presiden AS ke 33, merokok 4 bungkus dalam sehari dan baru berhenti setelah saudaranya terkena kanker tenggorokan. Setelah itu dia tidak pernah merokok lagi dan rokok hilang sama sekali dari benaknya.

9. Richard Nixon

Presiden AS ke 36 ini Istrinya yang menjadi korban rokok, telah lama istrinya menjadi perokok berat, menderita kanker mulut, emphysema dan masalah pernafasan akut. Tahun 1992 dinyatakan terkena kanker paru dan meninggal sehari setelah hari ulang tahun perkawinannya yang ke 53.

10. Ronald Reagan

Presiden AS ke 39 ini awalnya perokok berat dan berhenti setelah divonis menderita kanker pada pita suaranya.

bagi yang ingin mengetahui tentang rokok & masalahnya serta solusinya bisa langsung klik disini