Ujian Nasional tingkat SMA/SMK sudah usai, menyisakan berbagai macam kisah, ada yang menangis bahagia karena telah lolos dari lubang jarum, ada yang menangis karena benar-benar masuk kedalam lubang itu dengan kata lain tidak lulus.
Setelah berbagai macam cerita diatas, kini lulusan SMA sederajat dihadapkan pada permasalahan baru, yaitu dimana mereka akan melanjutkan Pendidikan?, saya yakin sebagian besar dari mereka menginginkan masuk ke PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Tapi apa masalah yang mereka hadapi?, mayoritas yang masuk PTN adalah Anak-anak yang memiliki orang tua tingkat ekonomi nya menengah keatas. Kenapa?, faktanya bulan Mei-Juni kemarin telah diadakan UMB (Ujian MAsuk Bersama) yang diadakan 5 PTN, yang tergabung dalam UMB adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Awalnya mereka harus mengeluarkan biaya formulir yang lumayan ….., dari mulai antrian panjang, sampai harus mengikuti tes bersama yang jauh dari tempat tinggal. Akhir Juni ini kembali digelar tradisi di Indonesia, yaitu Penerimaan Mahasiswa Baru untuk Perguruan Tinggi Negeri di seluruh Indonesia, dari pengamatan saya Ujian ini telah beberapa kali berganti nama, jaman dulu seingat saya ujian ini bernama SIPENMARU (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru), sekitar tahun 2000-an berganti lagi UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), sekitar tahun 2005 era SBY berganti menjadi SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru), dan di tahun ini kembali berganti nama menjadi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Apa tujuan dari pergantian nama tersebut? apa karena pergantian Menteri Pendidikan, atau pergantian Presiden? atau untuk sekedar penyegaran? apa yang disegarkan? toh didalam nya sama, Pemerintah tetap menjunjung Tinggi UUD (Ujung Ujungnya Duit), sebagian besar mayoritas menengah keatas yang bisa melanjutkan Pendidikan ke PTN, mulai dari pendaftaran yang ribet dan penuh biaya, belum persyaratan ini dan itu, Kontras sekali dengan pendaftaran SMP dan SMA Negeri, para orang tua berduyun-duyun dan berebut memasukkan anak mereka ke Sekolah SMP dan SMA Negeri dengan alasan lebih murah (kualitas juga tentunya) dengan menomor duakan Sekolah swasta walaupun favorit.
Apakah perlu diiyakan kalau pendidikan di Indonesia itu memang mahal? apa yang dicari Pemerintah dengan Proyek UN dan SNMPTN nya?
awan sundiawan
tanpa biaya perjalanan pendidikan tidak akan nyampai…. 😀
achoey sang khilaf
Iya nih
kenapa PTN makin matre
apa gara2 jadi BHMN ya? 😀
ulan
tapi kalo nggak kuliah kan tambah repot om??
*padahal kuliah juga repot*
Ruth
Nggak semahal di luar negeri siih. Tapi kalau masalah ujung ujungnya duit, bukannya dimana2 juga begitu?
Menik
jaman sekarang kan semuanya MAHAL !!!!
*ruben onsu mode : on*
l5155st
Ujungnya duit…???
Mungkin duitnya yang salah mas! Coba seandainya duit tidak ada, insya Allah ujungnya pasti bukan duit.
Ya, sama2 kita doakan saja mas…Semoga jika-pun memang harus ujung – ujungnya duit, tapi output yang dihasilkan bisa menjadi mahasiswa teladan.
bukan seperti ini…
http://fitrahfitri.wordpress.com/2008/06/25/tenangkan-hatimu-wahai-saudaraku%E2%80%A6/
zoel chaniago
hari gini ya pake duit lah 😀
Haris MAP
siip
ILYAS ASIA
betul Ndra,
Seandainya nanti aku kaya raya raya kaya
aku akan membangun Universitas Ilyas Asia
dengan gratis
dengan biaya yang disubsidi oleh Ilyas Asia corporation.
semoga Nanti terwujud
sebagi protes Mahalnya biaya untuk Pendidikan.
Terus,
aku mau tanya
BAGAIMANA SIH, CARA SUKSES BIKIN WEB DI http://www.co.cc
aku sdh daftar lalu
masuk ke step 1 server (may be difficult) AKU GAK BISA
GAK NGERTI
STEP 2
STEP 3
MINTA BANTUANNYA Ya, Ndra?
JAWAB DI BLOG AKU
makasih banget
ILYAS ASIA / 031 605 608 60
Jane
😀 yah gitu deh ya.. jaman sekarang pendidikan aja butuh duit yang banyak.. blom lagi kalo yang namanya ada uang gedung delele.. semuanya duit duit dan duit.. *pusing* kapan indonesia bisa kayak di luar negeri gituh yah PTN bisa ngasih banyak beasiswa.. hueheh..
Jiban
iya, aku ngerasain hal itu saat ini…
Rita
UUD, lagunya slank bukan ? (gak nyambung ya?)…
Bagi yang mampu sih gpp bayar.tapi harus ada pengecualian bgi yg gak mampu tetapi memiliki kecerdasan diatas rata, diterima dan bebas dari biaya administrasi/birokrasi….
okanegara
memang seperti itu,,tapi di bali, di jembrana biaya pendidikan bisa gratis lho, dari sd,smp,sma,bahkan s1 dan s2 dapat beasiswa…
amaliasolicha
ho oh… kenapa ya, tiap taun ganti sebutan mulu tu… bikin mumet aj, ngeluarin biaya dan ngabisin tenaga aja ganti2 templet *jadi teringat slh satu perusahaan minyak negeri ini
sluman slumun slamet
yah sejak ber-BH, PTN makin matre… lihat aja jalur masuknya yang beragam…
Daniel Mahendra
Karena mentalitetnya masih seputar uang. Tak lebih. Pengejawantahannya pun barangkali masih belum bisa beranjak dari soal uang. Apa boleh buat.
escoret
klo ga gitu,bukan endonesia dong ahhh..kekke
hanggadamai
ya begitulah negeri kita
sedih sangat..
anna
Anna belom pernah ikut yg namanya UMPTN atao SPMB atao apa lah namanya… yah, dimana-mana, ga utk uji masuk sekolah/kuliah, utk tes kerja juga perlu nyiapin duit padahal br mau cr duit.. Huh..
sigid
Wah, dulu yang saya dengar waktu masih kuliah itu pemerintah sudah tidak lagi memberikan subsidi bagi beberapa PTN (UI, UGM dan ITB) atau mungkin subsidinya minimal banget.
Ketiga PTN itu dijadikan semacam BUMN dan dianggap mampu mencari dana sendiri untuk keperluan pendidikan.
Saya ndak tahu alasannya apa …
Di satu sisi, PTN dituntut murah, namun di sisi lain pemerintah menuntut kualitas pendidikan.
Susah yah …
Terus terang secara pribadi saya harap pemerintah kembali membantu PTN-PTN agar bisa terjangkau kalangan kurang mampu.
Toh katanya menurut UUD pemerintah menjamin hak warga negara untuk memperoleh pendidikan.
balisugar.com
Kalau ngomongin duit gak ada habisnya tapi aku juga pengen duit
Ping-balik: rencana acara kopdar lanjutan bloggersumut « journey of life
antokoe
gak ada yg murah.
kencing aja 1000.
apalagi sekolah.
kentut gratis tapi ngumpet2.
napas gratis tapi udah gak sehat.
terus apalagi yg gak mahaaaaaaaaaaaaaaal.
okta sihotang
namanya juga dijadikan sebagai lahan duit, ya..ujung2nya pasti DUIT dan DUIT.. 😉
realylife
semoga kalo kopdar duitnya berguna ya , mohon doa restu buat kesuksesan dan kelancaran acara kopdar bloggersumut yang ke 2 , makasih
deniranau
Pangkalnya aja duit, pasti ujungnya duitlah…..
ILYAS ASIA
NDRA
kapan aku di jawab bagaimana buat di co.cc/
Daniel Mahendra
Cara berpikirnya masih seputar duit. Belum beranjak. Ya mau bagaimana…
ROE
begitulah indonesia… kalo bukan nyogok yah.. bukan indonesia namanya
Supermance
Kapan nih pendidikan di Indonesia gratis, seandainya aja Soekarno masih hidup, dia pasti sedih ngeliat Indo yang udah pecah, kacau, mumet, semrawut kayak gini …
dimasu
pasti. penyelenggaraan ujian pan butuh duit.
selama negeri ini kismin, apa2 ujung2nya duit 😦
clickhere220489
Grrrrr….ADA UANG ADA BARANG…..Grrrrr
Sari
Setau saya, kalo memang calon mahasiswa baru yang diterima di PTN tersebut keberatan dengan semua duit-duit yang dibebankan, yang bersangkutan dapat mengajukan permohonan keringanan biaya, beasiswa, dll ke pihak PTN terkait..
RAJA ULFA DESNIAMITA
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata maka bisa terjadi infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi baru lahir bisa terinfeksi oleh gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah.