Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi AKu

Monthly Archives: April 2009

Belum hilang dari ingatan kita tentang wabah Flu Burung yang mematikan puluhan warga di indonesia, kini ada lagi satu wabah yang tidak kalah menghebohkan, yaitu merebaknya wabah penyakit Flu Babi yang mematikan lebih dari 140 orang di Mexico sehingga menimbulkan kecemasan warga di dunia.
Memang wabah tersebut belum merembet ke Indonesia. Namun, untuk berjaga-jaga dari serangan flu Babi alangkah lebih baik kita untuk mencegahnya. Ini ada beberapa tips yang disampaikan Working Group ASEAN for One Healt :

Baca lebih lanjut


Siang itu…

Nada sms berdering, kubaca beritanya membuat jantungku berdetak, kakiku lemas, mendadak aku tak bersemangat untuk melakukan aktivitas apapun. Rasa malas dan tak bersemangat menghinggap. Hanya doa yang aku kumandangkan, bibirku tak berhenti komt-kamit membaca mantra yang diambil dari Al-Qur’an, Hadits, dan sholawat Nabi ajaran dari guru ngajiku dulu. Walau badanku lemas tapi kupaksakan jiwaku untuk tetap kuat berdoa dan memohon semoga kejadian yang tak dapat kubayangkan tidak terjadi.

Baca lebih lanjut


Hari ini dimulai lagi perjudian 3 hari untuk menentukan hasil belajar selama 3 tahun. Dengan standar nilai yg lebih tinggi dari kemarin para siswa dituntut untuk memenuhinya.

Dan dengan sangat menyebalkan serta mengesalkan kembali kejadian tahun lalu terulang. apakah itu?? Berita tentang bocoran UN, soal-soal UN, tips dan trik menempuh Ujian Nasional bertebaran. Baca lebih lanjut


Apa jadinya jika dua hati tidak mau saling mengerti, apa jadinya jika dua jiwa saling menyalahkan, tak ada introspeksi, yang ada hanya pembenaran sepihak, dan tak ada kata saling mengalah.

Jika hati berontak,  logika tak berjalan,  emosi yang bermain, menggolak, menggelegak, bak tsunami setelah gempa.

Perasaan kecewa berkecamuk, rasa menyalahkan berbalik menjadi rasa bersalah yang teramat dalam, tapi keegoisan menerjang, memporak porandakan segala kesadaran dan kesahajaan yang ada, mematikan kebesaran hati, merusak kesabaran diri.

Kedewasaan terlupakan, masa tua tak lagi menjadi ukuran, sadar diri tak lagi punya arti. Hanya ke aku-an yang meradang. memusnahkan segala kebaikan yang telah direncanakan untuk membangun sebuah puing kejayaan.

Apa jadinya?


Sekian lama tenggelam

terlena oleh buaian mimpi-mimpi tak pasti

meninggi oleh ketidak puasan yang tamak

termakan janji-janji tak berujung bukti

ada tapi tak berdaya

bernyawa tapi tak bergerak

beraga tapi tak berguna

Kejenuhan mencapai titik nadir

Kepuasan telah berakhir

Ketidak pastian mengukir

menggerakkan alam bawah sadar sampai akhir