Situasinya gak resmi, dalam keadaan bercanda, tapi kata-katanya itu yang bikin gue gondok. Selayaknya seseorang apabila memiliki sebuah komunitas, perkumpulan, atau bahkan suatu genk, maka jika eksistensinya terusik, gue yakin pasti mereka akan marah, sama halnya gue yang masuk dalam komunitas ”Ini”, atau bahkan komunitas blogger gue, atau mercusian gue ada yang menghina bahkan mengatakan Anjing, gue yakin bukan cuma gue yang marah, akan ada beberapa anggota atau bahkan seluruhnya akan merasakan hal yang sama, walaupun kekesalan itu hanya bisa dipendam dalam hati.Kronologisnya begini. Lokasi berada disuatu tempat, dia duduk, gue berdiri, awalnya memang bercanda, dan diakhiri tetap dengan suasana canda. Tapi disebuah kalimat dia mengatakan ”Katanya ini Anjink?” Dheg!!, ”ah..cuma becanda” pikir gue, ternyata kata-kata itu berulang kali diucapkan ”ini anjing!” walaupun tetap dengan tertawa dan ledekan ringan. Tapi disisi hati gue ada rasa gak terima akan hal ini.
Sensian? Ah biasa aja.. Sok idealis? Ah gak juga. Untungnya cuma gue yang denger, gue gak bisa bayangin seandainya seluruh anggota komunitas ini yang dengar. Toh gue disini bukan marah-marah, gue cuma curhat . ya…itung-itung ngisi Blog. Kalau dia membaca dan sadar kalau gue lagi ngomongin dia, ya syukur. Berarti tulisan gue mengena. Kalau gak ya. Wallohu a’lam. Toh tulisan ini bukan untuk menghakimi atau menjudge seseorang. Gue hanya merasa eksistensi gue dikomunitas ini terusik, itu aja.. Gue ga nyari rusuh, kalau gue nyari rusuh, dari pertama dia ngomong udah gue ributin. Ga perlu gue keluarin mottonya anak pasar? ”Lo Asik Gue Santai”, ”Lo usik Gue Bantai”.   Malu Coy udah punya anak ribut-ribut.
Sampai saat ini gue masih baik-baik dan asik-asik saja dengan dia dan gak perlu gue musuhin (Kayak anak-anak aja musuhan). Gue cukup menumpahkan kekesalan gue di halaman ini.
Sama halnya cabang komunitas ini yang berada di Purwakarta, karena sering mendapatkan cacian dari komunitas lain. Mereka pun mencurahkan kekesalannya hanya pada sebuah Kaos yang mereka tuliskan dibelakang bawahnya “Community Anti Anjing”.Sebagai pembuktian bahwa dikomunitas “ini” tidak ada anjing mereka lah mungkin yang sebenarnya anjing. Gue salut sama mereka yang berada jauh dari pusat komunitas yang ada di Ibu kota. Mereka bisa tetap menjaga untuk tidak ribut dan rusuh. Karena mereka menyadari telah berada di kampung halaman komunitas lain. Walupun komunitas lain itu kadang-kadang tidak tau diri jika ada di negeri orang, dan gue yakin pemikiran mereka dengan gue sama. Damai itu indah… PEACE Is Wonderful…Perang itu tidak berguna, menang jadi arang, kalah jadi abu. Berbeda warna tapi tetap satu Indonesia dan mudah-mudahan eksistensi mereka disana akan terus terjaga oleh suasana damai dan tetap menahan diri untuk tidak berbuat rusuh. Seperti kata-kata yang tertulis dalam stiker yang menempel di spakbord depan motor gue.
So..guys..Selamatkan Indonesia, Stop Global Warming, dan Perangi Korupsi.