peanutArya menatap nanar surat daun lontar dihadapannya.Surat keputusan itu ia dapatkan Sepulang dari rapat para punggawa kerajaan, dan dia nampak gusar. Ketidakpuasan terpancar dari wajahnya. Sang istripun bertanya ada apa gerangan sehingga membuat suaminya itu gusar. Arya pun bercerita,

bahwa akan diadakan pesta prajurit, perhelatan merupakan adu kekuatan fisik dan mental, yang dipertandingkan antara lain ketangkasan pedang, adu lempar tombak, memanah, dan tarung tanpa senjata. Lomba ini diikuti oleh seluruh prajurit dan panglima kerajaan. Dan telah dipilih Panglima Sanjaya sebagai ketua pelaksananya. Arya tidak mempermasalahkan Sanjaya sebagai ketua pelaksananya, tapi keputusan Sanjaya yang membuat Arya gusar. Pertandingan ketangkasan berkuda yang menjadi kegemarannya dan setiap tahun diadakan dihapus secara semena-mena oleh Sanjaya dan tanpa pertimbangan dari para punggawa kerajaan. Alasannya karena Panglima Sanjaya tidak mahir berkuda. Dan dengan pongah Sanjaya berkata bahwa keputusan ada ditangan ketua.
Pandangan Arya menerawang kembali ke masa lalu saat Arya mengajak Sanjaya yang saat itu hanya rakyat jelata berlatih pedang dan berkuda. Arya yang memperkenalkan Sanjaya pedang, Arya yang memperkenalkan Sanjaya perang, Arya yang mengajarkan Sanjaya apa itu dunia kerajaan, dan Arya yang memperkenalkan Sanjaya pada Raja. Ini dilakukan agar Sanjaya diterima sebagai prajurit kerajaan. Berkat kegigihan Sanjaya dan karena adanya kedekatan Arya dengan keluarga raja maka diterimalah Sanjaya sebagai prajurit. Lambat laun Sanjaya naik pangkat dan berhasil menjadi Panglima menggantikan Arya. Tapi pepatah kacang lupa kulitnya terjadi pada Sanjaya. Dia menjadi Panglima yang angkuh, tidak pernah lagi meminta pendapat tentang apapun kepada Arya, bahkan seolah-olah melupakannya. Dan puncak kediktatoran Sanjaya terjadi saat menghapus lomba ketangkasan berkuda tanpa meminta pendapat siapapun termasuk Arya dan Raja sendiri sedangkan lomba itu yang selama ini menjadi tradisi dan perlombaan favorit diantara prajurit.
Ternyata pangkat membuat seorang Sanjaya menjadi lupa dari mana dia berasal.Tak sadar lagi siapa dia, tak mampu melihat tengkuk sendiri. Hingga jasa menjadi tak berarti