Suatu ketika temanku bertanya, kenapa kamu memilih ini, bukan itu? kenapa kamu suka yang ini bukan yang itu? kenapa sih harus mendukung dia, bukannya mereka? kenapa kamu punya pikiran seperti ini bukan seperti itu. Lalu aku menjawab, ini prinsipku. Menurut teman-teman blogger salahkah aku jawab demikian?. Bukankah orang hidup perlu prinsip? suatu pilihan pun merupakan sebuah prinsip.

Prinsip bagiku suatu pernyataan fundamental atau kebenaran dan aku jadikan sebagai sebuah pedoman berpikir atau bertindak. Seperti yang tertulis di semboyan Blog ini. “Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi Aku” .  Terdengar egois memang, tapi itulah aku. Aku tak akan berubah seperti orang lain, aku hanya akan menjadi sesuatu untuk menuruti kebaikan dan kebenaran jika itu baik dan benar. Tapi ada kalanya aku menginginkan sesuatu yang harus aku penuhi walaupun terkadang orang lain tidak suka, dan lebih cenderung  masalah selera bukan prinsip. Pada dasarnya setiap orang yang hidup pasti membutukan prinsip atau pegangan untuk menjalani kehidupan walaupun terkadang prinsip itu bertentangan dengan orang lain. Bagiku asal prinsip itu walau bersinggungan tetapi tidak merugikan orang lain kenapa tidak, terkecuali untuk kepentingan bersama. Seperti contoh orang memilih sebuah partai, kenapa harus memilih partai “A” bukan “B” atau “C”, bagi sang pemilih mungkin ada beberapa jawaban, entah itu atas dasar suka, simpatik dengan sang pimpinan, atau sebagai pedoman dan prinsip.
Begitu juga dalam mendukung Tim sepak bola. Ada yang menjagokan “MU” dari inggris, “Juventus” dari Italia “Barcelona” dari spanyol dan bahkan dari Liga Indonesia, “Persija, Arema, Persebaya, Persib dan lain sebagainya”. Kalau yang satu ini menurutku bukan lagi sekedar prinsip tapi juga eksistensi, kenapa? karena mereka membela sesuatu yang notabene bukan untuk dijadikan prinsip hidup, tapi untuk pelampiasan hobi dan kegemaran semata. Tetapi yang mereka lakukan melebihi dari kapasitas prinsip hidup itu sendiri.

Kembali masalah prinsip hidup,
Menurut shvoong ada 3 jenis prinsip hidup:

  1. Prinsip Kesenangan ( pleasure princile )
    Memiliki kebutuhan untuk memperoleh hal-hal yang akan memberi kesenangan, dan ingin mencapai kesenangan dalam hidup, maka hal-hal dapat menberi kesenangan itulah yang paling tinggi nilainya melebihi hal-hal lain.
  2. Prinsip Kekuasaan.
    Kekuasaan yang menjadi kebutuhan, dan menjadikannya sebagai tujuan dalam hidup, sehingga kekuasaan memiliki nilai tertinggi dan amat penting.
  3. Mensejahterakan Orang Lain karena Empati ( altruisme ).
    Memiliki dorongan yang kuat untuk dapat berbuat banyak bagi orang lain karena empati.

Lalu dimana letak prinsip hidupku? akupun sedang mencari, karena bagiku dalam proses pencarian itu seseorang akan merasa mantap dalam memperoleh prinsip hidup. Karena jika tak memiliki prinsip maka seseorang itu tidak memiliki pendirian, tidak memiliki ketetapan hati, mudah berubah-ubah sikap atau responnya, mengikuti kemana arah angin bertiup, pendapatnya seringkali berupa pendapat orang lain, atau berpihak pada situasi yang hanya paling menguntungkan dan paling aman (cemen banget :mrgreen: ). Suka tidak suka aku tetap pada prinsipku “Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi Aku”, asal tidak merugikan orang lain dan demi mencapai tiga prinsip yang ditawarkan Al-Qur’an agar menjadi landasanku dalam menata kehidupan. Ketiga prinsip itu adalah keadilan, ihsan, dan takaful. Semoga…