Dua orang kakak beradik yang merupakan pembesar negara dan kaya raya melakukan sebuah perjalanan, ditengah perjalanan mereka tersesat disebuah daerah yang terpencil, asing dan sepi, tetapi mereka menemukan sebuah gubug kecil dan memutuskan untuk singgah ditempat itu karena kelelahan dan hari sudah larut malam. Didalam gubug itu terdapat seorang wanita tua yang miskin dan sangat sederhana, tidak memiliki uang dan harta, yang Ia miliki hanyalah beberapa ekor ayam yang diternakkan untuk diambil telur dan dagingnya sebagai penyambung hidup. Selain itu Ia juga memiliki  seekor kambing . Begitu mengetahui yang datang dan akan singgah adalah seorang pembesar di negeri ini wanita tua itu seraya memotong beberapa ekor dari sedikit ayamnya dan merelakan satu-satunya kambing yang Ia miliki untuk disembelih dan dihidangkan untuk para pembesar itu.
Setelah menikmati hidangan yang disediakan oleh wanita tua, kakak beradik itu beranjak kedalam kamar yang telah disediakan untuk beristirahat.

Terjadi percakapan antara keduanya, “Berapa banyak uang yang kau bawa? Tanya Kakak kepada Adiknya.
“Cuma 100 US Dollar kak” jawab Sang Adik.
“Berikan semuanya untuk wanita Ibu pemilik gubug ini,” perintah Sang Kakak.
Sang Adik terkejut dan mengernyitkan dahi, dengan nada sedikit kurang suka Ia menjawab, “Kak, wanita itu hanya orang tua miskin, sedikit bagian uang dari kita  saja sudah cukup buat dia makan untuk beberapa bulan dan bahkan bisa membeli beberapa ekor ayam dan kambing untuk pengganti miliknya yang telah Ia hidangkan untuk kita makan. Lagi pula Dia tidak mengenal kita dan kedudukan kita yang sebenarnya”.
Lalu Sang Kakak menjawab, “Adikku, kalau dia ikhlas dan rela menerima bagian yang sedikit dari kita, maka aku akan lebih ikhlas dan rela untuk memberi yang lebih banyak. Dan Jika wanita tua itu tidak mengenal siapa diriku, maka aku lebih mengenal siapa diriku sendiri. Mendengar hal itu Sang Adik hanya diam dan menuruti perintah Sang Kakak.