Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi AKu

Category Archives: Aku

Waktu menunjukkan pukul 02:17 WIB, tandanya? sudah larut malam, bukan sekedar larut, namun hampir menjelang pagi, bahkan untuk sebagian orang sudah terhitung pagi.

Lalu apa yang kau lakukan?  Aku? entah…. hanya menunggu waktu. Begadang? Mungkin iya, mungkin juga tidak. Baca lebih lanjut


Hari ini hari biasa, tak ada yang istimewa… Hari ini sama seperti hari-hari sebelumnya, tak ada yang sangat bahagia… Senang, sedih, suka, duka, tergantung bagaimana sikap kita. Semuanya sama saja.

Hari ini hari biasa, tak ada yang istimewa… Minggu, Senin, Selasa dan seterusnya semuanya sama, tergantung bagaimana perilaku dan tindak tanduk kita sebagai penghuni dunia. Semuanya sama saja. Baca lebih lanjut


Wahai orang yang lebih tua…
Begitu banyak yang tidak dapat aku raih.
Mohon jangan marah padaku, aku akan berusaha lebih keras.
Aku benar-benar akan mencoba yang terbaik yang aku bisa.
Dan aku akan menutup mata dari dunia yang panas.
Jangan salahkan aku untuk hal yang tidak pernah aku lakukan.
Aku akan pergi sekarang dan akan diam, silahkan berhenti berteriak, dan mencintaiku.
Aku akan berfantasi tentang dunia dimana aku bisa bebas dan bebas untuk menjadi apa yang aku inginkan.
Baca lebih lanjut


Krrriiiiyyyeeetttt….. Begitulah bunyinya ketika pertama kali kubuka pintu rumah ini :lebay. Begitu banyak debu, sarang laba-laba atau sawang (kata nyokap), bau apek menyenggat menandakan rumah ini hampir tidak pernah tersentuh lagi.

Hm…. benar, ternyata sudah hampir 1 tahun aku tidak pernah berkunjung kesini, tak sowan tetangga kanan kiri, tak lapor rt/rw apalagi lurah. Hanya karena 1 kata yang usang dan absurd “JENUH”.  Sesal dihati tak terbendung lagi 😦 .

Baca lebih lanjut


Pagi hari ini, bertepatan dengan tanggal akhir masa berlakunya pajak stnk tahunan motor, saya berniat membayar pajak kendaraan bermotor melalui samsat outlet yang berada di lokasi di lantai Basement Mall Pondok Gede II. Berbekal dana yang nge-pas buat bayar pajak 😀 dan izin pagi hari dari kantor saya melaju ke TKP seusai mengantar istri kekantornya. Sesampainya di depan pintu masuk basement saya sedikit kecewa, karena ternyata belum buka 😦 . Untung ada bapak-bapak yang sedang duduk yang ternyata bertujuan sama dengan saya. Baca lebih lanjut


Pagi itu, kubuka pintu ruangan, hm…. sama seperti dulu saat pertama kali aku menginjakkan kaki di ruang dalam gedung tinggi ini. Lalu kucermati makhluk-makhluk yang ada didalamnya tetap sama seperti yang dulu, kebanyakan mereka tetap makhluk dua alam, mempunyai dua sisi wajah hitam dan putih. Ketika pertama kali aku masuk kedalamnya wajah-wajah putih serentak tersenyum padaku, mengiringi langkahku menuju meja pesakitanku. Ketika kuhenyakkan tubuhku dikursi ini seraya mereka membalikan badan dan tampaklah wajah hitam menyeringai meninggalkan ku yang semakin terhenyak.
Hari demi hari kulalui, kuhabiskan waktuku diruangan ini, semakin hari semakin banyak makhluk yang mengitari ruangan ini, semakin beraneka warna pula wajah mereka. Membuatku tak kuasa untuk memilih warna apa yang harus aku pilih, (walaupun tetap kupegang Orange dalam genggaman 😀 ). Baca lebih lanjut


Ibarat sebuah rumah, ketika pertama kali aku kembali kesini maka yang tampak adalah sebuah ruangan yang kusam, dekil, penuh debu dan sarang laba-laba, sepi, menandakan amat sangat lama ditinggalkan oleh penghuninya.

Perlahan lahan aku ambil beberapa alat kebersihan, lalu aku mulai membersihkan ruangan ini sedikit demi sedikit agar terlihat tampak sedikit rapi, lalu aku mulai membereskan perlengkapan dan furniture yang ada, membuang yang usang dan menggantinya dengan yang baru walaupun tidak harus membeli 😛 , setelah semuanya bersih dan rapi akupun  melangkah kesudut ruangan mencoba duduk dikursi dan melihat sekeliling ruangan yang telah selesai dirapikan. Baca lebih lanjut