Ketika keadilan diburamkan
Ketika hak dirampas
Ketika kebebasan dihadang oleh perizinan yang penuh birokrasi sesat
Ketika itu pula jiwa meradang
Satu sisi anarki diberangus, disatu sisi kekerasan dipertontonkan
Penindasan terhadap kehidupan
Pembunuhan kreativitas Baca lebih lanjut
Malam takbiran Idul Adha, Bundanya Arun mendapat kabar bahwa neneknya (biasa dipanggil: “Mak Icih”) sedang kritis. Dan kami dimohon segera datang ke Purwakarta.
27-11-2009
Diantara teman sendiri tanpa sepengetahuan kita ada yang sebenarnya menjadi musuh, sanggup memfitnah dan sekaligus menimbulkan kontroversi yang tidak boleh dimaafkan. Menggunting dalam lipatan, Menohok teman seiring. Tampang bodoh, baik dan penurut, tetapi sebenarnya curang, jahat dan kejam. Culas dan selalu berusaha mencelakakan kawan sendiri. Orang kepercayaan yang kerap kali merugikan, disuruh menjaga justru merusakkannya. Tak sadar siapa dia dahulunya. Memohon, menghiba dukungan, agar terlaksana ambisinya. Setelah terjadi Aku hanya bisa menonton tingkah polahnya, keangkuhannya. Menyanggah aspirasi rakyat tetapi sekaligus memberikan keputusan sesuai Perutnya. Dan aku cuma bisa teriak.. “Wooyy… sadar lo, dulu lo siapa? Gue dulu yang ngenalin lo sama dunia kursi basah itu, tapi apa yang lo lakuin? lo bikin kering kursi gue!!!
Siang menjelang sore, tepatnya pukul 14.00 WIB, aku menerima sms dari bundanya Arun. “Mas, arun muntah2 terus, dikasih makan apa saja keluar lagi, Asi juga begitu. Kalo cuma masuk angin udah diurut segala, tapi sampe sekarang muntahnya gak berhenti-berhenti, segala apa yg dimakan dan diminum pasti keluar lagi, kasihan lihatnya badannya sampai lemes begitu, gak mau duduk maunya digendong terus..”
Apakah Adil itu? menurut sepengetahuan saya, adil adalah memberikan sesuatu sesuai dengan haknya. Ada juga yang mengatakan, adil itu sama dengan netral, tidak memihak. Adil itu bagus, tetapi untuk bisa berbuat adil itu tidaklah mudah. Menurut Agama hakekat adil yakni pertanggung jawaban kepada Tuhan, karena adil itu lebih dekat kepada Takwa. Lalu apakah kita sudah berbuat adil?, kepada siapakah kita harus berbuat adil? tentunya terhadap segala hal. Jika sebaliknya, kita mendapat perlakuan tidak adil apa yang kita rasakan, pernahkah anda mengalaminya?, tentu kita pernah mengalami perlakuan tidak adil. Lalu apa hubungannya adil dengan materialisme?