Diantara teman sendiri tanpa sepengetahuan kita ada yang sebenarnya menjadi musuh, sanggup memfitnah dan sekaligus menimbulkan kontroversi yang tidak boleh dimaafkan. Menggunting dalam lipatan, Menohok teman seiring. Tampang bodoh, baik dan penurut, tetapi sebenarnya curang, jahat dan kejam. Culas dan selalu berusaha mencelakakan kawan sendiri. Orang kepercayaan yang kerap kali merugikan, disuruh menjaga justru merusakkannya. Tak sadar siapa dia dahulunya. Memohon, menghiba dukungan, agar terlaksana ambisinya. Setelah terjadi Aku hanya bisa menonton tingkah polahnya, keangkuhannya. Menyanggah aspirasi rakyat tetapi sekaligus memberikan keputusan sesuai Perutnya. Dan aku cuma bisa teriak.. “Wooyy… sadar lo, dulu lo siapa? Gue dulu yang ngenalin lo sama dunia kursi basah itu, tapi apa yang lo lakuin? lo bikin kering kursi gue!!!
Hampir 5 bulan lebih rasanya saya tidak ber-Intermezzo ria, sudah lama sekali saya tidak berbagi kata-kata bijak yang saya khususkan untuk diri saya sendiri. Maklum sedang sok sibuk dan baru ketemu lagi referensinya. Segala kritik dan saran akan merupakan kata-kata bijak bagi saya.
Siang menjelang sore, tepatnya pukul 14.00 WIB, aku menerima sms dari bundanya Arun. “Mas, arun muntah2 terus, dikasih makan apa saja keluar lagi, Asi juga begitu. Kalo cuma masuk angin udah diurut segala, tapi sampe sekarang muntahnya gak berhenti-berhenti, segala apa yg dimakan dan diminum pasti keluar lagi, kasihan lihatnya badannya sampai lemes begitu, gak mau duduk maunya digendong terus..”