Aku Adalah Aku dan Akan Tetap Menjadi AKu

Tag Archives: Kisah

pukul 19’35, saat kulihat jam di hp ku, Pak Anto masih menerangkan mata kuliah PTI, sayup-sayup terdengar alunan gitar dengan suara yg amat sangat sedikit sumbang melantunkan lagu yg juga pernah kudengar, lagu band baru yg melankolis n sedikit ngebits dengan syair yg cengeng tapi menyentuh (Bagi yg ngrasain). Vagetoz dengan “saat kau pergi”( kalau penasaran n mau, download aja). tapi suara siapa ya?? sepertinya aku mengenali suara itu…. saat aku sedang mikir sambil nlgamun sambil senyum-senyum sendiri, tiba2 D menatap kearah ku, sepertinya dia juga mendengar dan tersenyum masam. DHEK!!! fikiranku langsung tertuju pada M, yah benul (benar n betul). Suara itu wakil dari sayatan hati yang dirasakan M akibat dari kisah yang dia sangat amat berani mengawali. mungkin bagi pengunjung yg sering menjamah blog ini pasti tau kisah apa yg terjadi antara M dengan D , tapi apa benar D memang telah pergi dari kisah M? atau karena sejak dua hari yang lalu D nyuekin M gara2 M mengajak N turut serta ngeBand? sehingga membuat M senewen (walaupun ga punya hak). kalau menurutku sih…, M memang hobi n jago main gitar walaupun suara pas2an…..(kalo aku baru merdu hehehehe) dan itu hanya ungkapan keisengan M dengan gitarnya, atau sekedar menghiperbolakan kengambekan D sebagai kepergian?? ah… entahlah…. biarlah semuanya berjalan. memang cinta boleh saja, tapi memang cinta tak harus memiliki, akupun setuju dengan filsafat itu walaupun aku ingin membantainya jika filsafat itu seekor nyamuk dimalam hari yg mengganggu tidurku. sebentar lagi aku pulang, lebih baik menyimak penjelasan Pak Anto yg juga rada2 males nerangin (lah wong pada ribut sendiri2) dan nunggu M cerita tentang kisahnya yg akan berlanjut di blog ini.

tak perlu kau beri alasan
mengapa kau ingin pergi
meninggalkan diriku
karena ku yakin mungkin semuanya
itu bisa membuatmu bahagia

sepenuhnya ku menyadari
bahwa cinta itu
tak mesti harus memiliki
namun ku akan terus selalu menyanyangimu
setulusnya hatiku

sayup-sayup suara itu menghilang dari telingaku seiring konsentrasi yg menguat diotakku


siang ini sebelum sholat Jum’at M sms aku, “bro cariin aku lirik lagunya Netral yg judulnya Boring day”, aku tidak membalasnya, tak lama kemudian dia menelepon

Kring…………………………..(masa HP ky telepon jadul hehehehe)

M : dah trima sms belum,

Indra1082 : udah

M :kok ga dibales??, aku dah dapet kord gitarnya nih, tinggal syairnya ga hafal

Indra1082 : kenapa ga lo cari aja di internet banyak.

M : males keluar gw, lagi males ngapa2in, boring bawaannya…

Indra 1082 : Mang boring kenapa? bukannya Jumat itu hari baik? ko jd boring day?

M : y… gitu deh…. gw males kerja, males kuliah, males… pokok nya males.

Indra1082 : Tapi ga males manjangin cerita Dilema buat blog gw kan? hehehehehe

M : Sialan lo! itu dia yg bikin gw boring, gw ga mu lama2 bohongin N tapi gw juga susah lupain D, y buat ngilangin suntuk gw main gitar aja…. tolong lo cariin y… nti fax ke rumah gw, gw males ke warnet, lo kan enak dikantor gratisan.

Indra1082 : Enak aja, gratis juga kalo lowong waktunya bro.Lagian kayak ngerti bahasanya aja, kuliah inggris aja lo kabur mulu, Y udah nti gw cariin.

Makannya Jangan Keenakan Manjangin cerita Dilema di blog gw . BREK!

telepon eh… HP ku tutup…dan kumulai mencari…..maka ketemulah…

Feel the morning coming soon
And I can see the sun rise from my bed
Now the things of day come
And I stil cannot erase you from this head
All I do is only hope
Dream without a darkness cloud

When I get up fromthis bed
Walk out side hear a singing bird
Sing about the day begin
Oh yes it`s really break this head

All I do is hope
Dream without a darkness cloud

Reff :
Boring days boring days, another boring day for me 2x

Now I know it isn`t true
That I cannot let you loose
Yes I know it isn`t true
That I cannot let you loose
hu… hu… hu… hu…



M : Kemana kamu tadi sore?, mas telepon katanya sudah berangkat??

D : Aku mengantar kakakku, dia mau pulang.

M : Ooo….lalu kenapa sms mas ga kamu bales??

D : Kapan mas sms? ga ada sms masuk ke hp ku….

M : Coba lihat hp kamu…………………………..

lalu M membuka file sms D, tapi tiba2 mukanya tegang

D : ga ada kan?

M : kok ga ada? , jelas2 report nya terkirim!!

D : memang ga ada mas, mungkin mas salah kirim

Muka M bertambah tegang….

M : Sms siapa ini?? dari dan kepada A????

oooo jadi selama ini kamu ga jujur sama mas,

kamu sembunyikan hubungan kamu dengan A??

D : Lalu gimana dengan mas?, dirumah dengan istri mas

Nongkrong bareng teman2 bawa istri mas, aku melihat langsung

itu salah ga menurut mas?, lalu gimana dengan ku??

Aku harus ngapain?

M : Tapi kamu dah bohong sama mas???!!!(Dengan Membentak)

D : Lalu apa mas ga bohong??, aku juga ingin mas seperti wanita yg lain

punya pasangan,ada yg meratiin, nganterin n jemput kesana-sini

emang aku deket sama A, tapi belum tentu cinta,sedangkan mas???!

aku bingung mas, aku sayang sama mas, tapi aku ga bisa apa2,

mas juga kan? waktu dan ruang kita terbatas, apa lagi ,mas!

M : maafin mas y, semuanya salah mas, mas yang memulai, dan membuat

hidup kamu jd begini.

D : aku juga salah, tapi aku ga suka dibentak2 kaya tadi mas, aku takut

aku ga suka diperlakukan spt tadi.Aku ingin mas percaya sama aku

walaupun semua ini salah , aku harus gimana?

M : Biarkan air mengalir

D : Itu yang selalu mas katakan, tapi mengalir sampai kapan?

sampai kita hanyut dan hilang bersama air??

M : Please, jgn buat mas kalut, mas sayang kamu, kamu juga kan?

D : Itu ga perlu ditanya lagi, yg jelas mas percaya kan sama aku?

aku juga sayang mas, tapi yg pasti aku bingung dan akan selalu bingung,

sampai ada kepastian yg membuat aku senang tenang.

M : Maafin mas sayang*

*Istri dan Pacar

Seperti biasa aku diam tak bicara

Hanya mampu pandangi bibir tipismu yang menari

Seperti biasa aku tak sanggup berjanji

Hanya mampu katakan Aku cinta kau saat ini

Entah esok hari…..

Entah lusa nanti….

Entah………………

 

Diambil dari kisah nyata sahabatku

 


tak pernah aku mengerti
apa yang kini ku rasakan
kegelisahan hatiku saat ini

ku masih merindukanmu
walaupun kini ku tlah bersamanya
tak pernah mampu ku coba lupakanmu

M: “Itu yang aku rasakan, aku juga ga

tau kenapa baru sekarang terjadi”

D: “Tapi kamu dah punya istri mas”

M: “Aku tau!, aku hanya mencoba tuk

jujur, memang ini salah, siapapun,

bahkan tuhanpun akan berkata ini

salah, tapi siapa yang membuat

rasa ini? aku sudah mencoba

untuk menepisnya, tapi semakin

aku buang rasa itu semakin ada

dan mendekat, Seperti kata2 yg

slalu kudengar. Kita harus selalu

berkata jujur walaupun pahit,

sebelum aku ungkapkan semua ini

pun aku sudah merasa sakit

terlebih dahulu,tapi itu tadi, aku

hanya berusaha jujur, tanpa

variable memanfaatkan, aku hanya

ingin kau tau bahwa aku sayang

kamu.”

D:“Jadi kamu menyesal dengan

pernikahan kamu?”

M:“Aku tidak pernah menyesal dengan

semua yg terjadi dalam hidup aku,

begitu juga dengan rasaku

terhadapmu walaupun ini salah dan

tidak satupun yang membenarkan,

tapi aku berusaha menyikapinya dg

positif dan berusaha agar tidak ada

pihak yg dirugikan termasuk kamu

dan istriku, karena satu…, aku

hanya ingin jujur walaupun ini sakit

dan menyakiti”. Dan satu

pertanyaan yang aku sangat ingin

tau jawabannya…apakah

perasaanmu sama dg ku? aku tak

akan dan tak boleh berharap banyak,

aku cuma ingin tau itu.”

D:“Aku ga tau mas, aku bingung, maaf

aku belum bias menjawabnya”

M:“aku tidak bermaksud membuatmu

pusing dan memikirkan hal ini, aku

tidak ingin membuat hidupmu

resah, sekali lagi aku tidak ada

maksud negative, aku hanya ingin

jujur, tanpa meraih apa yg aku

inginkan.Memang cinta tak harus

memiliki. Aku tau itu. Aku minta

maaf buat semuanya, walau jujur ku

itu salah tapi itu yg kurasa dan aku

tak pernah menyalahkan siapapun

termasuk Sang Pencipta rasa ini.

Entahlah……”

Diangkat dari kisah nyata sahabatku

Sobat semoga apa yg kau rasa tak membuat hidupmu jadi tak berasa


Kisah yang dituturkan oleh Bpk. Ahmad Tohari yang dimuat dikolom resonansi republika hari Senin, 18 Desember 2006, nyata-nyata telah membuat kita malu dimata Alloh akan rezekinya yang telah kita terima selama ini.

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di tempati gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.

Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak yang sangat miskin itu.

Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di Jakarta. Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untung di kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah.

Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu.

Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah.

”Pak, saya mau mengambil tabungan,” kata Yu Timah dengan suaranya yang kecil.

”O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup. Bagaimana bila Senin?”

”Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.”

”Mau ambil berapa?” tanya saya.

”Enam ratus ribu, Pak.”

”Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?” Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu.

”Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing.”

Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban.

”Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?”

”Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban.”

”Baik, Yu. Besok uang kamu akan saya ambilkan di bank kita.

”Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang.

Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus. Uangmu malah kamu belikan kambing kurban. Ya, Yu Timah. Meski saya dilarang dokter makan daging kambing, tapi kali ini akan saya langgar. Saya ingin menikmati daging kambingmu yang sepertinya sudah berbau surga. Mudah-mudahan kamu mabrur sebelum kamu naik haji.


Suatu ketika menjelang shalat Isya seorang pemuda menghampiri Rosulullah saw “Ya Rosulullah, ijinkan saya azan menggantikan bilal saat shalat Isya nanti..”
Namun dengan halus Rosulullan menolaknya.. biarkan saja bilal yang azan ya fulan. dengan perasaan kecewa si fulan menuruti kata2 Rosulullah saw. Tetapi menjelang azan subuh pemuda tersebut kembali menghampiri Rosulullah saw
.
“Ya Rosulullah, ijinkan saya azan menggantikan bilal…..” kali inipun Rosulullah saw menolaknya.

Ketika waktu solat dhuhur hampir tiba, lagi-lagi pemuda tersebut menghadap Rosuulullah saw dengan permintaan yang sama.Namun kali inipun Rosulullah saw menolaknya kembali, “Biarkan bilal saja yang azan, ya fulan..”

Rupa-rupanya pemuda tadi benar2 gigih dan tak mengenal putus asa, menjelang shalat ashar, buru-buru si pemuda menemui Rosulullah saw dengan nada memelas, meminta agar dijinkan mengumandangkan azan.
“Injinkan saya mengumandangkan azan shalat ashar ya Rosulullah, sekali ini saja, menggantikan bilal bin rabbah..”
Menyaksikan keteguhan hati dan kesungguh-sungguhan sang pemuda tadi, akhirnya Rosulullah saw mengijinkannya untuk mengumandangkan azan.

Subhanallah!
Pemuda tadi begitu sempurnanya mengumandangkan azan, suaranya sangat merdu dan indah dalam pendengaran semua orang.Sampai- sampai jama’ah shalat ashar penuh sesak karena sebagian penasaran dan bertanya-tanya “siapa pelantun azan tadi?!”.

Terdengar asing di telinga mereka, karena biasanya setiap waktu shalat tiba, mereka hanya mendengar suara azan bilal bin rabbah.

Rosulullah saw beranjak pulang dari masjid setelah menunaikan shalat ashar berjama’ah.Belum sampai membuka pintu rumah, tiba-tiba malaikat JIBRIL menghadang beliau di depan pintu dengan serta merta bertanya kepada Rosulullah saw :
“Ya, Rosulullah, apakah anda sudah menunaikan Shalat ashar??”
“Ya, Insya Allah. Baru saja aku tunaikan shalat ashar berjama’ah di masjid seperti biasanya..” jawab beliau.
“Benarkah?!. .mengapa TIDAK TERDENGAR SUARA AZHAN ASHAR ??”

Subhanallah! !
begitu tinggi nilai sebuah keikhlasan di sisi Allah, sampai-sampai malaikat jibril sama sekali tidak mendengar suara azan yang begitu keras dan dilantunkan dengan indahnya…. .
karena didalam hati si pemuda ada “penyakit”, ingin semua orang melihatnya, memujinya, mengaguminya. ….
Sesungguhnya. .setitik saja ada noda dihati kita,
Maka Allah swt dapat melihatnya dengan sangat jelas…

Mudah2an Allah swt senantiasa menjaga diri kita untuk senantiasa ikhlas dalam beramal,
beribadah karena mengharap ridho Allah swt, dan beramal soleh karena Allah swt semata-mata,

bukan karena ingin dipandang oleh mata manusia yang banyak kelemahan.

Wallahu a’lam bishshawab.. …