100Siang menjelang sore, tepatnya pukul 14.00 WIB, aku menerima sms dari bundanya Arun. “Mas, arun muntah2 terus, dikasih makan apa saja keluar lagi, Asi juga begitu. Kalo cuma masuk angin udah diurut segala, tapi sampe sekarang muntahnya gak berhenti-berhenti, segala apa yg dimakan dan diminum pasti keluar lagi, kasihan lihatnya badannya sampai lemes begitu, gak mau duduk maunya digendong terus..”

“Waduh bagaimana ini?” batinku. Sedangkan waktu pulang masih lama, mau izin pulang nanggung, sedangkan Arun (anakku) harus segera diberikan pertolongan. Maklum kalau siang hanya berdua dengan Bundanya dirumah. Tanpa fikir panjang lagi aku langsung cabut dari kantor tanpa izin dengan Personalia, PJ (Penanggung Jawab) atau supervisor atau apalah…. Dalam otakku hanya bagaimana caranya cepat sampai rumah dan membawa Arun segera ke dokter. Dibawah awan mendung yang nyaris menjatuhkan titik-titik gerimisnya kupacu kuda besi tuaku memboncengkan Arun dan Bundanya dengan tetap berpegang teguh pada prinsip “Cepat, dapat, dan selamat”. Ternyata “My Little angel” mengalami semacam penyakit yang berbunyi “gejala typhus”. Masa sih anak sekecil itu bisa kena? Kata sang dokter ini baru indikasi, yang jelas sebabnya karena cuaca dan angin yang akhir-akhir ini kurang bersahabat dengan Arun. Jangan-jangan karena kebanyakan begadang nih, maklum Arun paling susah tidur cepat kalau malam. Setelah mengantarkan Arun aku balik kekantor, ternyata sampai dikantor sudah waktunya pulang.

Alhamdulillah, Arun tertolong, absen masih dapet, tapi maaf Bos saya tidakΒ  minta izin :mrgreen:

arunArun cepat sembuh yah, biar bisa main lagi sama Ayah, Bunda dan nongkrong bareng Om-om dan tante-tante di Geng Rusuh πŸ˜€

Ya Allah… Bantulah aku Untuk memelihara Arun, Mendidik nya dan berbuat baik kepada nya di sisi-Mu, Jadikan Arun kebaikan bagiku.

Ctt: Thanks buat Mr. BJ (Bang Jhalee) buat kiriman fotonya. πŸ˜›