Saat Roy sendiri, dia tekan tuts2 dihadapannya merangkai huruf demi huruf menjadi barisan kata dan menyusunnya menjadi sebuah kalimat. Roy hanya sendiri, tiada siapapun disisinya dan sekitarnya. Roy memang penyendiri, namun dalam kesendiriannya dia membuat sesuatu yang dapat membuat ramai, membuat gaduh dan menjadi buah bibir masyarakat luas. Ketika sesuatu itu semakin hari semakin menunjukkan kualitasnya, selalu dicari dan diburu untuk dikonsumsi, ketika itu pula Roy semakin menyendiri. Saat kawan-kawan terbaiknya mengajaknya melihat karyanya disebuah keramaian, Roy tetap memilih untuk menyendiri. Roy tak pernah tertarik dengan sesuatu yang ia ciptakan menimbulkan keramaian. Ia jengah dengan segala riuh rendah. Baca lebih lanjut
Ketika keadilan diburamkan
Ketika hak dirampas
Ketika kebebasan dihadang oleh perizinan yang penuh birokrasi sesat
Ketika itu pula jiwa meradang
Satu sisi anarki diberangus, disatu sisi kekerasan dipertontonkan
Penindasan terhadap kehidupan
Pembunuhan kreativitas Baca lebih lanjut
Mata menerawang malam
Resah mengiringi penantian
Tanpa pasti bila cinta itu datang
Hanya yakin bahwa Rahmat-Nya kan menjelang
ah……semoga
ikut serta pada blog sahabat dalam Puisi Cinta Satu Bait