Ibarat sebuah rumah, ketika pertama kali aku kembali kesini maka yang tampak adalah sebuah ruangan yang kusam, dekil, penuh debu dan sarang laba-laba, sepi, menandakan amat sangat lama ditinggalkan oleh penghuninya.

Perlahan lahan aku ambil beberapa alat kebersihan, lalu aku mulai membersihkan ruangan ini sedikit demi sedikit agar terlihat tampak sedikit rapi, lalu aku mulai membereskan perlengkapan dan furniture yang ada, membuang yang usang dan menggantinya dengan yang baru walaupun tidak harus membeli 😛 , setelah semuanya bersih dan rapi akupun  melangkah kesudut ruangan mencoba duduk dikursi dan melihat sekeliling ruangan yang telah selesai dirapikan.Kucoba merenung dan sedikit berfikir, untuk apa ruangan ini, akan kutinggali atau hanya sekedar untuk tempat singgah? kata-kata itu berputar-putar diatas memori otakku yang sedang kalut dan kusut, saat fikiranku melayang sebuah pertanyaan besar dan berat menghamipiriku.  “Masih pantaskah aku disini?, masih pantaskah aku menjadi penghuni ruangan ini?, masih layakkah aku disebut sebagai…… ah…. entahlah”. Seketika egoku muncul, “Bodo amat, ruangan-ruangan gue, tempat-tempat gue, yang bersihin gue, yang ngrusak gue-gue juga, kenapa harus repot. Tapi teramat bodoh jika aku beranggapan demikian. Akhirnya akupun beranjak dari kursi, menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku sebersih-bersihnya agar fikiranku kembali segar.

Mengenai pantas atau tidaknya aku kembali kesini dan berbaur dengan dunia kalian silakan kalian yang menilai wahai kawan… karena ramai atau tidaknya ruangan ini, bersih atau tidaknya ruangan ini ternyata bergantung juga dari kalian. Maafkan aku para sobat, aku terlalu lama meninggalkan kalian dikarenakan suatu hal. Tetap bimbing aku wahai Suhu jika aku lupa dan lalai 😀 . Izinkan aku kembali disini.

Salam Blogger…